02 Maret 2009

Tuhan itu ada di sekitar kita.

Pada malam yang dingin di bulan maret dan angin berhembus di kegelapan malam di Dallas amerika. Dan seorang dokter melangkah masuk ke dalam ruangan dimana Diana Blesing di rawat. Diana masih merasa pening akibat dari efek operasi. Diana baru saja dioperasi. Suaminya David mengenggam tangannya dan berusaha menahan emosinya atas berita yang baru saja di dengarnya.

Siang itu pada tanggal 10 maret 1991, Diana mengalamai komplikasi pada kandungannya. Di usia kandungan baru 24 minggu dia harus menjalani operasi Caesar untuk mengeluarkan bayi di dalam kandungannya. Maka lahirlah anak Perempuan pasangan itu, yang bernama Dana Lu Blesing. Yang hanya 12 inci dan beratnya hanya satu pound sembilan ons (0.86 kg).

Dan perkataan dokter yang lembut rasanya seperti bom bagi mereka. Dokter mengatakan dengan sebaik-baiknya " Saya tidak yakin, anak ini akan dapat bertahan" Hanya ada kemungkinan 10 persen, dia kan melewati malam ini. Dan jika dapat bertahan, hanya ada kesempatan yang sangat kecil dia dapat bertahan, masa depannya akan sangat kejam.

Dengan rasa tidak percaya, David dan Diana mendengarkan apa yang dokter jelaskan tentang sesuatu yang sangat buruk. Dana sangat tidak mungkin untuk selamat." Dana tidak akan dapat berjalan, dia tidak akan dapat berbicara, dia kemungkinan akan buta, dan dia pasti akan mudah untuk dapat menderita catastrophic (masalah besar) dari Celebral plasty (idiot) dan penghambatan perkembangan mental dan lain sebagainya."
"Tidak mungkin" Kata Diana tidak percaya. Dia dan David suaminya dan anak lelakinya Dustin yang berumur 5 tahun, telah lama mendambakan seorang putri di dalam anggota keluarganya. Sekarang mimpi itu telah terwujud….

Tetapi setelah hari itu berlalu, dan penderitaan baru di dalam keluarga itu. Karena Dana mengalami pertumbuhan system sel saraf yang sangat lambat sehingga cahaya atau sentuhan dapat membuat dia merasa kesakitan (tidak nyaman), jadi mereka tidak dapat menggendong bayi mungil itu di dada. Dan memberikan rasa cinta yang besar. Semua mereka lakukan untuk berdoa supaya Tuhan mau berjaga di dekat putri mereka yang berharga, dan dana berjuang sendirian dibawah lampu sinar ultraviolet di dalam incubator.

Mereka tidak melupakan bagaimana dana bertumbuh dan akhirnya menjadi semakin kuat. Minggu demi minggu berlalu, Dana tumbuh dengan lambat tetapi pasti. Berat dan kekuatannya juga semakin bertambah Akhirnya setelah dana berusia dua bulan. Mereka mendapatkan ijin untuk menyentuh dana dengan tangan untuk pertama kalinya.
Dan dua bulan kemudian, dokter memperingatkan dengan lembut kemungkinan yang suram yang akan terjadi, kesempatannya sangat kecil untuk bertahan dan hidup dengan normal. Semuanya sangat kecil sekali. Dan Dana bisa di bawa pulang dari rumah sakit, seperti yang diinginkan ibunya.

Lima Tahun kemudian, Dana telah menjadi seorang gadis kecil yang mungil dengan mata abu-abunya yang cerah dan semangat hidup yang luar biasa. Tidak ada tanda-tanda akan mengalami suatu gangguan mental atau fisik yang akan di deritanya. Dia seperti gadis kecil yang normal dengan segala aktifitasnya.

Tetapi cerita tidak berakhir disini. Di suatu siang yang panas, pada musim panas tahun 1996 di dekat rumah mereka di Irving , Texas . Dana sedang duduk di pangkuan ibunya, di sebuah lapangan bola setempat, dimana saudaranya Dustin sedang latihan baseball bersama teamnya, Seperti biasa, Dana mengoceh tanpa henti kepada ibunya dan beberapa orang dewasa duduk di dekat mereka ketika tiba-tiba Dana terdiam.

Dana memeluk tangan ibunya dan merangkulkannya ke tubuh mungilnya. Lalu ia bertanya..

"Mama,… mama mencium sesuatu…?"
Mamanya mencoba membaui udara dan berusaha mendeteksi akan mendekatnya badai.

"Ya,… Baunya seperti akan hujan…" Diana menjawab .

Dana memandang mata ibunya dan bertanya lagi "Mama mencium baunya …"
Sekali lagi ibunya mejawab " Ya… saya pikir nanti akan hujan. Karena baunya seperti hujan."

Masih dalam dekapan ibunya, Dana mengelengkan kepalanya dan menepuk pundak ibunya dengan tangan mungilnya..

Dengan perlahan dia mengatakan : "Bukan, Baunya seperti DIA…" Itu baunya TUHAN,

Ketika kamu medekap ke dadaNYA…
Air mata mengalir ke pipi Diana karena Dana karena kebahagian dan pertolongan sehingga dana dapat seperti anak lainnya.

Sebelum hujan turun, perkataan Dana mengingatkan Diana akan keberadaan Dana dalam keluarga itu, di dalam hatinya selama ini. Pada saat hari-hari yang panjang di dalam dua bulan pertama kehidupan Dana, ketika system sarafnya sensitive terhadap sentuhan sekalipun. Pada saat Dana tidak dapat di dekapnya di dalam pelukannya sekalipun ibunya sangat menginginkanya.

TUHAN telah mendekap Dana di dalam pelukanNya dan menjaganya.
Dan Bau Cinta Tuhan yang telah diingat oleh Dana sangat baik.

TUHAN itu selalu ada di samping kita.., Bahkan DIA kirimkan malaikat-Nya, yang terkadang mereka tidak punya sayap, yg biasa kita menyebutnya SAHABAT.

Besi dan Air

Ada dua benda yang bersahabat karib yaitu besi dan air. Besi seringkali berbangga akan dirinya sendiri. Ia sering menyombong kepada sahabatnya : "Lihat ini aku, kuat dan keras. Aku tidak seperti kamu yang lemah dan lunak" Air hanya diam saja mendengar tingkah sahabatnya.

Suatu hari besi menantang air berlomba untuk menembus suatu gua dan mengatasi segala rintangan yang ada di sana. Aturannya: "Barang siapa dapat melewati gua itu dengan selamat tanpa terluka maka ia dinyatakan menang"

Besi dan air pun mulai berlomba : Rintangan pertama mereka ialah mereka harus melalui penjaga gua itu yaitu batu-batu yang keras dan tajam. Besi mulai menunjukkan kekuatannya, Ia menabrakkan dirinya ke batu-batuan itu.Tetapi karena kekerasannya batu-batuan itu mulai runtuh menyerangnya dan besipun banyak terluka di sana sini karena melawan batu-batuan itu. Air melakukan tugasnya ia menetes sedikit demi sedikit untuk melawan bebatuan itu, ia lembut mengikis bebatuan itu sehingga bebatuan lainnya tidak terganggu dan tidak menyadarinya, ia hanya melubangi seperlunya saja untuk lewat tetapi tidak merusak lainnya. Score air dan besi 1 : 0 untuk rintangan ini.

Rintangan kedua mereka ialah mereka harus melalui berbagai celah sempit untuk tiba di dasar gua. Besi merasakan kekuatannya, ia mengubah dirinya menjadi mata bor yang kuat dan ia mulai berputar untuk menembus celah-celah itu. Tetapi celah-celah itu ternyata cukup sulit untuk ditembus, semakin keras ia berputar memang celah itu semakin hancur tetapi iapun juga semakin terluka. Air dengan santainya merubah dirinya mengikuti bentuk celah-celah itu. Ia mengalir santai dan karena bentuknya yang bisa berubah ia bisa dengan leluasa tanpa terluka mengalir melalui celah-celah itu dan tiba dengan cepat didasar gua. Score air dan besi 2 : 0

Rintangan ketiga ialah mereka harus dapat melewati suatu lembah dan tiba di luar gua besi kesulitan mengatasi rintangan ini, ia tidak tahu harus berbuatapa, akhirnya ia berkata kepada air : "Score kita 2 : 0, aku akan mengakui kehebatanmu jika engkau dapat melalui rintangan terakhir ini !" Airpun segera menggenang sebenarnya ia pun kesulitan mengatasi rintangan ini, tetapi kemudian ia membiarkan sang matahari membantunya untuk menguap. Ia terbang dengan ringan menjadi awan, kemudian ia meminta bantuan angin untuk meniupnya kesebarang dan mengembunkannya. Maka air turun sebagai hujan. Air menang telak atas besi dengan score 3 : 0.

Jadikanlah hidupmu seperti air. Ia dapat memperoleh sesuatu dengan kelembutannya tanpa merusak dan mengacaukan karena dengan sedikit demi sedikit ia bergerak tetapi ia dapat menembus bebatuan yang keras. Ingat hati seseorang hanya dapat dibuka dengan kelembutan dan kasih bukan dengan paksaan dan kekerasan. Kekerasan hanya menimbulkan dendam dan paksaan hanya menimbulkan keinginan untuk membela diri. Air selalu merubah bentuknya sesuai dengan lingkungannya, ia flexibel dan tidak kaku karena itu ia dapat diterima oleh lingkungannya dan tidak ada yang bertentangan dengan dia. Air tidak putus asa, Ia tetap mengalir meskipun melalui celah terkecil sekalipun. Ia tidak putus asa. Dan sekalipun air mengalami suatu kemustahilan untuk mengatasi masalahnya, padanya masih dikaruniakan kemampuan untuk merubah diri menjadi uap.

12 Januari 2009

Never and Ever Give Up

Steve Jobs adalah satu dari sekian nama entrepreneur sukses yang dropped out
dari universitas, selain Bill Gates dari MicroSoft Inc. dan Michael Dell
dari Dell Computer Corp. Ia memutuskan keluar dari Reed College karena
kasihan pada orang tua angkatnya yang harus membiayai pendidikannya yang
mahal.

Di usia 20 tahunan, ia dan Steven Wozniak membangun cikal bakal komputer
Macintosh di garasi rumah orang tuanya. Di tahun 1976, mereka berhasil
mempopulerkan konsep personal computer pada dunia. Dan dalam 10 tahun, dua
sekawan ini berhasil membangun Apple menjadi perusahaan beraset 2 miliar
dollar dan memiliki lebih dari 4.000 karyawan.

Tetapi di saat ia berumur 30 tahun, Jobs harus menerima kenyataan pahit. Ia
dipecat oleh Board of Director dari perusahaan yang didirikannya, karena
kegagalan visinya dan kejatuhan Apple di kala itu.

Ketika itu Jobs merasa hancur, malu, impiannya hilang dan tidak mampu
melakukan apa-apa selama berbulan-bulan. Sampai kemudian ia bertemu dengan
David Packard dan Bob Noyce, ia pun mencoba memaafkan kesalahan-kesalahan
yang pernah diperbuatnya.

Tapi ada satu yang tak berubah, walaupun ia pernah ditolak, Jobs masih
mencintai, bahkan sangat mencintai apa yang dikerjakannya. Maka ia pun
berusaha untuk bangkit, memulai segala sesuatunya dari awal lagi.

Lima tahun kemudian,
Jobs mendirikan perusahaan Pixar Animation Studios yang membuat
film animasi komputer pertama di dunia -Toy Story- dan berhasil memenangkan
penghargaan Oscar sebagai film animasi terbaik. Dan tak lama kemudian
ia bertemu dan jatuh cinta dengan perempuan yang kini menjadi istrinya.

Beberapa waktu kemudian, Apple membeli Pixar dan Jobs pun kembali menduduki
jabatannya di perusahaan yang dulu ia dirikan. Sedangkan teknologi yang ia
bangun di Pixar menjadi jantung kebangkitan Apple di masa kini.

Apple menjadi pemimpin inovasi dalam industri dekstop dan notebook,
operating system, musik digital dengan perangkat iPod dan iTunes, toko musik
online-.

Sedangkan Pixar menjadi penghasil film-film animasi box office dan pemenang
Oscar, seperti Toy Story, A Bug's Life, Monsters Inc., Finding Nemo dan The
Incredibles.

Kini Steve Jobs bisa berkata bahwa pernah dipecat dari Apple adalah hal
terbaik yang pernah terjadi pada dirinya.

Ibarat meminum sebuah pil pahit. Tetapi apa yang membuat Jobs bangkit dan
terus maju adalah keyakinan dan kecintaannya pada apa yang ia kerjakan.
Karena bagi Jobs, itu adalah satu-satunya cara mendapatkan hasil pekerjaan
yang terbaik.

Have a nice days.