22 November 2008

Manakah yang kita Pilih ?

Jerry adalah seorang manager restoran di Amerika.
Dia selalu dalam semangat yang baik dan selalu
punya hal positif untuk dikatakan.

Jika seseorang bertanya kepadanya tentang
apa yang sedang dia kerjakan, dia akan selalu menjawab,
"Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar!"

Banyak pelayan di restorannya keluar jika Jerry pindah kerja,
sehingga mereka dapat tetap mengikutinya
dari satu restoran ke restoran yang lain.
Alasan mengapa para pelayan restoran tersebut keluar mengikuti Jerry
adalah karena sikapnya.

Jerry adalah seorang motivator alami.
jika karyawannya sedang mengalami hari yang buruk,
dia selalu ada di sana,
memberitahu karyawan tersebut bagaimana
melihat sisi positif dari situasi yang tengah dialamai.

Melihat gaya tersebut benar-benar membuat aku penasaran,
jadi suatu hari aku temui Jerry dan bertanya padanya,
"Aku tidak mengerti! Tidak mungkin seseorang
menjadi orang yang berpikiran positif sepanjang waktu.

Bagaimana kamu dapat melakukannya?"
Jerry menjawab, "Tiap pagi aku bangun dan berkata pada diriku,
aku punya dua pilihan hari ini. Aku dapat memilih untuk ada
di dalam suasana yang baik atau memilih dalam suasana yang jelek.
Aku selalu memilih dalam suasana yang baik.
Tiap kali sesuatu terjadi, aku dapat memilih untuk menjadi korban
atau aku belajar dari kejadian itu.
Aku selalu memilih belajar dari hal itu.
Setiap ada sesorang menyampaikan keluhan, aku dapat
memilih untuk menerima keluhan mereka
atau aku dapat mengambil sisi positifnya....
dan Aku selalu memilih sisi positifnya."

"Tetapi tidak selalu semudah itu," protesku.
"Ya, memang begitu," kata Jerry,
"Hidup adalah sebuah pilihan. Saat kamu membuang seluruh masalah,
setiap keadaan adalah sebuah pilihan.

Kamu memilih..
bagaimana bereaksi terhadap semua keadaan.
Kamu memilih..
bagaimana orang-orang disekelilingmu terpengaruh oleh keadaanmu.
Kamu memilih..
untuk ada dalam keadaan yang baik atau buruk.
Itu adalah pilihanmu, bagaimana kamu hidup."

Beberapa tahun kemudian,
aku dengar Jerry mengalami musibah yang tak pernah

Terjadi dalam bisnis restoran :
membiarkan pintu belakang tidak terkunci pada suatu pagi
dan dirampok oleh tiga orang bersenjata.
Saat mencoba membuka brankas, tangannya gemetaran
karena gugup dan salah memutar nomor kombinasi.
Para perampok panik dan menembaknya.
Untungnya, Jerry cepat ditemukan
dan segera dibawa ke rumah sakit.

Setelah menjalani operasi selama 18 jam
dan seminggu perawatan intensif,
Jerry dapat meninggalkan rumah sakit dengan
beberapa bagian peluru masih berada di dalam tubuhnya.
Aku melihat Jerry enam bulan setelah musibah tersebut.

Saat aku tanya Jerry bagaimana keadaannya,
dia menjawab,
"Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar.
Mau melihat bekas luka-lukaku?"
Aku menunduk untuk melihat luka-lukanya,
tetapi aku masih juga bertanya apa
yang dia pikirkan saat terjadinya perampokan.

"Hal pertama yang terlintas dalam pikiranku
adalah bahwa aku harus mengunci pintu belakang," jawab Jerry.
"Kemudian setelah mereka menembak dan aku
tergeletak di lantai, aku ingat bahwa aku punya dua pilihan :
aku dapat memilih untuk hidup atau mati.
Aku memilih untuk hidup."

"Apakah kamu tidak takut?" tanyaku.
Jerry melanjutkan, " Para ahli medisnya hebat.
Mereka terus berkata bahwa aku akan sembuh.
Tapi saat mereka mendorongku ke ruang gawat darurat
dan melihat ekspresi wajah para dokter dan suster aku jadi takut.
Mata mereka berkata : "Orang ini akan mati".
Aku tahu aku harus mengambil tindakan."

"Apa yang kamu lakukan?" tanya saya.
"Disana ada suster gemuk yang bertanya padaku," kata Jerry.
"Dia bertanya apakah aku punya alergi. 'Ya' jawabku..

Para dokter dan suster berhenti bekerja
dan mereka menunggu jawabanku.
Aku menarik nafas dalam-dalam dan berteriak, 'Peluru!'
Ditengah tertawa mereka aku katakan,
"Aku memilih untuk hidup,
Tolong aku dioperasi sebagai orang hidup,
bukan orang mati'."

Jerry dapat hidup karena keahlian para dokter,
tetapi juga karena sikapnya hidupnya yang mengagumkan.
Aku belajar dari dia bahwa tiap hari kamu dapat
memilih apakah kamu akan menikmati hidupmu atau membencinya.

Satu hal yang benar-benar milikmu
yang tidak bisa dikontrol oleh orang lain
adalah sikap hidupmu,
sehingga jika kamu bisa mengendalikannya dan segala hal
dalam hidup akan jadi lebih mudah.

Sekarang kamu punya dua pilihan:
1. Kamu dapat menutup blog ini, atau
2. Kamu meneruskannya ke seseorang yang kamu kasihi.

Aku berharap kamu memilih #2, karena aku telah melakukannya.

Salam,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar